JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ketidakpastian pasar dan krisis finasial global, ada prediksi yang memberi angin segar untuk perekonomian Indonesia di 2012 ini. Lembaga riset International Data Corporation (IDC) Indonesia memprediksi, pertumbuhan sektor teknologi informasi (TI) di Indonesia akan meningkat dan jadi yang paling stabil dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Sudev Bangah, Senior Research Manager IDC Asia Pasific, memprediksi, anggaran belanja sektor TI di Indonesia mencapai 12,9 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 118,3 triliun. Nilai tersebut naik 18% dari tahun 2011 lalu.
Menurut IDC, Indonesia akan menjadi pasar kunci di Asia Tenggara. Vendor-vendor elektronik akan memfokuskan perhatiannya pada Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.
"Indonesia akan bergerak ke fase transformatif di mana sektor TI bisa memainkan peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Bangah, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/1/2012).
Menurut para analis IDC, sektor TI Indonesia akan berkembang pada layanan data center, service, social media, komputasi awan, dan perangkat mobile.
IDC juga memprediksi akan ada transisi penggunaan feature phone menuju smartphone. Kebutuhan konektivitas internet untuk mengakses sosial media dan konten lokal, mendorong terjadinya ledakan mobile broadband.
Karena itulah, lanjut Bangah, pembangunan infrastruktur TI di Indonesia harus dipercepat untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut.
Contohnya adalah infrastruktur jaringan 3G. Konsumen smartphone di tanah air terus meningkat, namun layanan jaringan 3G di daerah-daerah belum merata.
Selama ini, kota-kota besar sajalah yang bisa menikmati jaringan 3G. Sementara daerah lainnya hanya mendapat jaringan 2G.
Sumber: Tekno kompas
Aditya Panji | Reza Wahyudi | Jumat, 20 Januari 2012 | 09:43