Jumat, 06 Juni 2014

Tugas Portofolio 3 IBD

Manusia dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan

1. Definisi Keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata adil yang berarti:

Tidak berat sebelah,jujur,tidak berpihak,atau proporsional.

Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan dengan cara tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Dari beberapa definisi diatas dapat saya simpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antarmanusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih, melainkan, semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Kesimpulannya adalah sbb:
Adil berarti menerima hak tanpa lebih dan memberikan hak kepada orang lain tanpa kurang.
Memberikan hak kepada yang berhak secara lengkap tidak lebih dan tidak kurang dan memberikan hukuman bagi yang melanggar hukum sesuai dengan kesalahan dan pelanggarannya.

2. Contoh Keadilan 
Contoh dari sikap adil terhadap sesama makhluk adalah memberikan sedekah kepada orang lain, karena diantara rezeki yang kita masih ada hak mereka yang kekurangan secara finansial.

B. Keadilan Sosial
1. Menjelaskan 1 Sila dalam pancasila yang ada hubungnannya dengan keadilan sosial.
Sila ke-5 pada pancasila
Mungkin penjelasannya kurang lebih adalah sebagai berikut:
Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.

2. 5 Wujud keadilan sosial yang terperinci dalam perbuatan.
1. Sikap suka bekerja keras.
2. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
3. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat.
4. kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
5. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

3. 8 Jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.


4. Macam-macam keadilan
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk

Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.

2. Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

3. Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

C. Kejujuran
1.Pengertian Kejujuran
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh  gambaran tentang  sesuatu  atau fenomena tersebut. Bila seseorang  itu  menceritakan informasi tentang  gambaran  tersebut kepada orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.

Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus dijaga karena  bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus dicari? 

Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan. 

Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri. 

Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was. 

Pendapat pribadi:
Ya, sebagaimana yang telah dijelaskan dari definisi di atas. Bahwa jujur itu adalah sikap dari seseorang, apakah orang itu selalu berkata tentang kebenaran atau sebaliknya. Sebenarnya definisi jujur itu bisa kita dapatkan dari diri kita sendiri. Apakah kita termasuk orang yang menjauhi perkataan yang tidak benar atau orang yang selalu menyatakan keadaan yang sesungguhnya ?


2. Hakekat Kejujuran
Pada hakekatnya kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi.

Hakikat  kejujuran itu sendiri yaitu dilakukannya dari hati nuraninya bahwa pentingnya suatu kejujuran untuk hidup karena jika tidak jujur merasa dirinya akan melakukan suatu kesalahan yang membuat dirinya tidak nyaman  dan kejujuran terdapat pada setiap diri manusia dan hanya orang tersebut dan Tuhan yang tahu akan perbuatan seseorang dapat dikatakan jujur atau tidak

D. Kecurangan
1. Pengertian kecurangan

Kecurangan adalah istilah umum, mencakup berbagai ragam alat yang kecerdikan manusia dapat direncanakan, dilakukan oleh seseorang individual, untuk memperoleh manfaat terhadap pihak lain dengan penyajian yang palsu. Tidak ada aturan yang tetap dan tanpa kecuali dapat ditetapkan sebagai dalil umum dalam mendefinisi kecurangan karena kecurangan mencakup kekagetan, akal muslihat, kelicikan dan cara-cara yang tidak layak/wajar untuk menipu orang lain. Batasan satu-satunya mendefinisikan kecurangan adalah apa yang membatasi sifat serakah manusia".

2. Sebab orang melakukan kecurangan
Bermacam macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

E. Pemulihan nama baik
1. Pengertian nama baik

Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya.

2. Hakekat pemulihan nama baik
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf.

F. Pembalasan
1. Pengertian pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

2. Penyebab Pembalasan

Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis

3. Contoh pembalasan

Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.

II Manusia dan Pandangan Hidup

A. Pengertian pandangan hidup & ideologi
1. Definisi pandangan hidup

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

2. Macam-macam sumber pandangan hidup

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak Kebenarannya.
b. Pandangan hidup yang bempa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

3. Definisi Ideologi

Pengertian Ideologi adalah gabungan antara pandangan hidup yang meruupakan yang merupakan nilai –nilai yang telah mengkristal dari suatu bangsa serta Dasar Negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa, selain itu, Idiologi adalah merupakan hasil reflesi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.

4. Sebutkan dan jelaskan 2 Hak Ideologi

Ideologi terbagi menjadi 2, yaitu Ideologi Terbuka dan Tertutup. Berikut penjelasannya :

Ideologi Terbuka, merupakan pemikiran yang dimiliki oleh seluruh rakyat yang tidak ada pemaksaan dalam memilih dan bersifat musyawarah. Ideologi ini sangat bagus karena mengambil kesimpulan dari suatu masalah dengan cara mengumpulkan suara terbanyak, dan dapat bersifat adil bagi seluruh rakyat.

Ideologi Tertutup, ideologi ini bersifat totaliter yang banyak menuntut suatu keputusan sehingga rakyat wajib taat kepada penguasa yang memiliki paham ideologi tersebut. Ideologi ini digunakan sewaktu zaman penjajahan yang bersifat  memaksa.

B. Cita-cita
1. Pengertian Cita-cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. 

Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. 

Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu. Cita cita adalah keinginan yang ada dalam hati seseorang

2. Menuliskan 1 contoh cita-cita
Saya ingin pergi ke Jepang dengan usaha saya sendiri, banyak hal yang ingin saya lakukan disana.. hehe

C. Kebajikan
1. Pengertian Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral.

2. Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang

Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia.

Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen :

Komponen Afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Komponen Kognitif Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia. Komponen Konatif Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

Adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:

Jenis Ras

Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya. Tiga kelompok ras terbesar, yaitu:

-      Ras kulit putih atau ras Kaukasia.
-      Ras kulit hitam atau ras Negroid.

Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminism.

Sifat Fisik

Kalau kita amati perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.

Sifat Kepribadian

Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah : “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”.

Bakat Pembawaan

Bakat menurut Notoatmodjo (1997) yang mengutip pendapat William B. Micheel (1960) adalah : “kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.

Intelegensi

Menurut Terman intelegensi adalah : “kemampuan untuk berfikir abstrak” (Sukardi, 1997). Sedangkan Ebbieghous mendefenisikan intelegensi adalah : “kemampuan untuk membuat kombinasi” (Notoatmodjo, 1997). Dari batasan terebut dapat dikatakan bahwa intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu.

D. Usaha/ Perjuangan

1. Pengertian Usaha

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras.

2. Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik

Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik

1.Mengenal : Kodrat manusia dan tahap hidup pertama dari setiap individu
2.Mengerti  : Mengerti tentang pandangan hidup
3.Menghayati  : nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang pandangan hidup
4.Meyakini : hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya
5.Mengabdi : hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu
6.Mengamankan  : Langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh

III Manusia dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Tanggunng Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Pendapat pribadi:
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.

B. Jenis-jenis Tanggung jawab

1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.

5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Penciptaan manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya disertai dengan berbagai tanggungjawab

C. Pengertian Pengabdian

 Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

D. Macam-macam pengabdian

Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara. Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan, mensejahterakan keluarga, dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap mengabdi.

E. Contoh pengabdian dalam kehidupan sehari-hari

Misalnya saja, saya nanti ingin menjadi dosen gunadarma, bearti saya telah mengabdikan diri saya untuk membangun lingkungan yang cerdas bersama universitas gunadarma. Disini saya juga telah mengabdikan diri saya untuk menjadi pengajar.

F. Pengertian Pengorbanan

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Jika ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. 

G. Macam-macam Pengorbanan

Bila dilihat banyak sekali jenis pengorbanan, seperti :
1.  Pengorbanan harta benda
2.  Pengorbanan pikiran
3.   Pengorbanan perasaan
4.  Pengorbanan tenaga
5.  Pengorbanan ayah tehadap anaknya
6.  Pengorbanan ibu kepada anaknya
7.  Pengorbanan seorang pejuang terhadap negaranya
8.  Pengorbanan seorang umat kepada agamanya
9.  Pengorbanan seorang laki-laki terhadap kekasihmya


H. Akibat dari pengorbanan

Akibat yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan adalah sautu hasil yang di harapkan seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini biasanya bersifat positif dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang yang berkorban. Hutang budi ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan akan selalu teringat pengorbanan oarang yang berkorban.

I. Contoh pengorbanan

Saya ambil contoh pada nomer 9 diatas,  pengorbanan seorang laki-laki terhadap kekasihmya. Hal ini bisa banyak bentuknya, misal meolong setiap masalah yang dihadapi sang wanita dengan tulus semata-mata sebagai wujud pengorbanan mencintai dirinya. :D


Referensi:
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://addressgimanamaksudnya.wordpress.com/2012/12/27/tugas-ibdbab-9/
http://bhame-mp7.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-bab-6manusia-dan-keadilan.html
http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/pandangan-hidup-dan-ideologi.html
http://rausan21.blogspot.com/2012/04/pengertian-kejujuran.html
http://sanwanidjoyo.blogspot.com/2012/06/langkah-berpandangan-hidup-yang-baik.html

               







Tidak ada komentar:

Posting Komentar