Berdasarkan tema diatas, maka artikel kali ini akan membahas bagaimana pentingnya penerapan teknologi informasi dalam menentukan keunggulan bersaing kegiatan operasional suatu perusahaan di era globalisasi.
Perlu kita ketahui bahwa penerapan teknologi informasi disini bukan hanya terbatas pada teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk memroses dan menyimpan informasi saja, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Karena seperti yang kita ketahui saat ini, teknologi sudah mampu menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data,suara dan video. Jadi dapat kita simpulkan teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi computer dengan teknologi komunikasi.
Sedangkan pengertian perusahaan itu sendiri, perusahaan merupakan organisasi bisnis yang menggabungkan kesatuan teknis faktor – faktor produksi yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa untuk mencapai tujuan utama yaitu mencari keuntungan.
Adapun poin pembahasan sesuai tema diatas adalah sebagai berikut :
1 Konsep Manajemen Informasi dalam perusahaan.
2 Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.
3 Strategic Uses of Information Technology.
4 Membangun Customer Focused Bisnis.
5 Value Chain & Strategic Information System.
6 Re-engineering Bussiness Process.
7 Menciptakan Virtual Company.
8 Membangun Knowledge Creating Company.
Tiap-tiap poin ini akan saya bahas satu persatu berdasarkan urutan.
Yaap...langsung mulai dari point yang pertama, mengenai apakah konsep manajemen informasi ituuu...??
1.Konsep Manajemen Informasi dalam perusahaan
Manajemen sebagai proses, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama. Sebagai subyek, manajemen merupakan pelaku atau orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, kita dapat mendefinisikan manajemen informasi sebagai konsep pengolahan data menjadi suatu informasi yang bermakna yang dikembangkan dalam suatu sistem dengan maksud memberikan informasi bermanfaat yang bersifat intern dan ekstern kepada manajemen guna menunjang dasar pengambilan keputusan yang tepat. Adapun sistem yang dimaksud disini adalah perusahaan dengan satu atau lebih pimpinan manajemen sebagai pelaku utama dalam melakukan pengambilan keputusannya.
Sehingga kita dapat memandang nilai dari suatu informasi merupakan sesuatu yang amat sangat berharga, karena berharga itulah pihak-pihak manajemen yang terkait harus dapat mengelola informasi dengan sangat baik demi mempercepat kemajuan perusahaan atau usahanya.
Tugas manajer meliputi:
Pengelolaan sumber daya fisik (manusia, material, mesin, uang) dan mencakup pengelolaan sumber daya konseptual(informasi, termasuk data). Mendapatkan data mentah lalu mengolahnya sehingga menghasilkan informasi yang berguna, baru setelah itu memanfaatkan secara efektif untuk mengambil keputusan dan jika perlu mengganti informasi yang sudah usang dengan yang baru.
Seluruh kegiatan tersebut dimulai dari mengumpulkan data, mengolahnya menjadi informasi, kemudian menggunakannya seefektif mungkin dan membuangnya disaat yang tepat itulah yang disebut sebgai manajemen informasi.
Alasan perlunya manajemen informasi didalam suatu perusahaan pada khususnya adalah:
* Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat yang disebabkan:
1.Pengaruh ekonomi internasional
2.Persaingan dunia
3.Kompleksitas teknologi yang semakin meningkat
4.Batas waktu yang singkat (dengan implementasi teknologi informasi kendala waktu & ruang sudah tidak jadi masalah lagi, karena proses pengiriman informasi sudah sangat cepat dan akurat).
* Kemampuan komputer yang semakin baik diiringi kemampuan belajar sehingga pemakai tahu benar bagaimana mendayagunakan komputer untuk membantu pekerjaannya.
hha,,Oke...pembahasan point satu selesai ('~,~), next...kita masuk ke poin kedua yaitu:
2.Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai dari mengimplementasikan penciptaan srategi nilai tidak secara simultan namun melalui kondisi pesaing yang potensial(Barney, Mc William and Turk 1989; Barney,1991). Tujuan dari strategi kompetitif adalah pencapaian keunggulan bersaing yang berkelanjutan dengan meningkatkan kinerja perusahaan. Keunggulan yang berkelanjutan dapat dicapai ketika keunggulan tersebut dapat bertahan dari erosi atau perilaku pesaing(Porter,1985:pp.20) dengan kata lain keterampilan dan sumber daya yang mendasari dari keunggulan kompetitif bisnis harus mampu bertahan dari duplikasi perusahaan lain (Barney, 1991).
Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan dibangun dalam 3 hal yaitu:
1. Perusahaan operasional prima, konsep yang berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis dengan menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan. Dengan adanya orientasi operasional prima ini pekerjaan rumah manajemen adalah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Dengan menganalisis apakah ada item biaya yang dapat dikurangi, dimana terjadi pemborosan biaya sehingga hal tersebut dapat diminimalisir.
2. Keakraban dengan pelanggan. Perusahaan berusaha mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor. Harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Siapakah pelanggan. Bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai pelanggan, apa yang membuat pelangan tidak puas dan lari. Bagaimana membuat pelanggan loyal dan bagaimana memaksimalkan profitabiltas pelanggan, dan seterusnya.
Contohnya, untuk kepentingan strategi kekraban dengan pelanggan indonesia Microsoft meluncurkan Windows XP berbahasa Indonesia.
3. Penciptaan produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership). Perusahaan berusaha membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif. Bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas dan pemicu biaya mana saja yang perlu dipelajari. Mana-mana saja aktifitas yang tidak memberi nilai tambah sehingga aktifitas berbiaya yang tidak perlu dapat dihilangkan. Analisis juga dilakukan pada item dengan biaya yang paling besar. Apakah ada kemungkinan aktifitas dikerjakan bersama-sama sehinga total biaya lebih murah (shared services, shared activities).
Contohnya: HP dengan sangat disiplin menggunakan strategi ketiga ini. Dapat kita melihat harga printer dan PDA mereka meluncur turun untuk menjangkau segmen-segmen pasar.
oke...ngerti ga ngerti poin dua juga selesai, hhaha ("_ _) fuuuhh..maaf kalo bahasanya sedikit berat, habis dapet referensinya demikian, itu juga udah coba saya cerna trus saya tuangkan ulang lewat artikel ini..hha, moga brmanfaat, semangat^^...!
3.Strategic Uses of Information Technology.
Tanpa menggunakan bantuan google translate, dengan sangat mudah kita dapat mengindonesiakannya yaitu, penggunaan teknologi informasi sebagai strategi. Kenapa disebut sebgai strategi? Yaap, yang namanya strategi bermanfaat untuk memenangkan suatu persaingan. Bila itu ada dalam situasi perusahaan, maka kita akan berbicara mengenai persaingan bisnis antar perusahaan. Dengan teknologi yang berkembang sangat pesat ini, pemenangya tentu yang memiliki fasilitas teknologi informasi yang bagus. Artinya Perkembangan teknologi yang cepat akan mendukung perkembangan yang informasi yang cepat juga.
Penguasaan teknologi akan sangat membantu kinerja suatu perusahaan, namun tetap saja diperlukan pengelolaan dan pemakaian yang tepat untuk memperoleh manfaat yang positif dan bukan justru sebaliknya..hahha^^
Ada tiga sasaran utama dari upaya penerapan TI dalam suatu organisasi.
a. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi.
b. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan
c. Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis
cara efektif adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan TI sebagai bagian solusi (Earl, 1992).
Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi bisnis dan strategi TI untuk mendapatkan nilai tambah dari suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif.Proses identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis Sistem Informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi, misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Untuk mendapatkan keyakinan bahwa Teknologi Informasi ini akan menguntungkan, harus disusun strategi yang tepat. Sehingga apa-apa yang diharapkan bisa menjamin manfaat yang sebanding dengan investasi yang ditanam. Kenapa perencanaan strategis harus dibuat..? Beberapa alasan kenapa perencanaan strategis harus dibuat adalah:
Pertama adalah karena sumber daya yang dimiliki organisasi sangat terbatas, sehingga harus digunakan seoptimal mungkin. Kedua, untuk meningkatkan daya saing atau kinerja organisasi, karena para kompetitor memiliki sumber daya teknologi yang sama dan pembedanya nanti adalah siapa yang memiliki eksekusi terbaik. Alasan ketiga adalah untuk memastikan bahwa aset TI dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan profitabilitas organisasi, baik berupa peningkatan pendapatan maupun pengurangan biaya-biaya.
Keempat adalah untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi atau kekurangan investasi di bidang TI. Dan alasan terakhir adalah untuk menjamin bahwa TI yang direncanakan dan dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis organisasi. Tentunya dalam pembuatan sistem jangka panjang dan perencanaan harus diperhatikan agar jangan sampai menggunakan metode atau teknologi yang sudah mengarah ke teknologi yang tertinggal.
Salah satu dari unsur Teknologi Informasi tersebut adalah brainware, yang merupakan unsur paling kritikal melebihi unsur lainnya (software dan hardware). Manusia (brainware) yang akan mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun, mengembangkan TI sejalan dengan perkembangan organisasi di masa mendatang, serta penentu srategi kebijakan TI itu sendiri.
Oleh karena itu untuk tahap awal perlunya kita mengarahkan perhatian pada pembenahan faktor brainware dalam melakukan persiapan dan perancangan sistem yang matang. Namun, untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut, harus didukung sektor SDM yang memadai, dalam hali ini lebih tepat bila dikatakan sebagai staff/ahli dalam hal teknologi informasi.
Salah satu dari unsur Teknologi Informasi tersebut adalah brainware, yang merupakan unsur paling kritikal melebihi unsur lainnya (software dan hardware). Manusia (brainware) yang akan mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun, mengembangkan TI sejalan dengan perkembangan organisasi di masa mendatang, serta penentu srategi kebijakan TI itu sendiri.
Oleh karena itu untuk tahap awal perlunya kita mengarahkan perhatian pada pembenahan faktor brainware dalam melakukan persiapan dan perancangan sistem yang matang. Namun, untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut, harus didukung sektor SDM yang memadai, dalam hali ini lebih tepat bila dikatakan sebagai staff/ahli dalam hal teknologi informasi.
Yaap, to the point langsung masuk ke poin 4..^^
4.Membangun Customer Focused Bisnis.
Fokus bisnis sangat diperlukan, sehingga para customer akan focus pada satu titik. Pertama dimulai dengan pemasaran dan penjualan. Banyak yang merasa mampu membuat solusi multimedia dan informatika membuat usaha baru namun setahun kemudian tutup karena tidak dapat proyek ataupun pesanan.
Tiga hal penting dalam melakukan bisnis:
1. pemasaran dan penjualan. Hal ini berkaitan dengan lokasi strategis & media promosi yang optimal.
2. produksi. Perbanyak produksi dengan harapan memperbesar keuntungan yang maksimum, bila perlu dengna cara menekan biaya produksi bisa dengan cara penggunaan alat- alat produksi yang efisien.
3. Administrasi dan Keuangan. Meliputi pengelolaan dan pencatatan transaksi, dari sini dapat diperoleh informasi mengenai kelanjutan produksi yang menguntungkan.
Untuk perusahaan yang baru saja membuka usahnya sangat disarankan cukup mengkonsentrasikan pada tiga poin ini saja. Bersamaan dengan pertumbuhan perusahaan, lakukan reorganisasi jika dirasa memang perlu dilakukan. Penentu eksistensi perusahaan kecil ada pada fleksibilitas organisasinya terhadap perubahan permintaan dan penawaran konsumen.
5.Value Chain & Strategic Information System.
Analisis value chain dapat digunakan sebagai salah satu alat analisis manajemen biaya untuk mengambil keputusan strategis dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Analisis value chain dapat membantu perusahaan untuk fokus pada rencana strategi yang dipilih dan berusaha untuk melakukan keunggulan kompetitif.
Analisis value chain juga memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai ini mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok (supplier lingkages), dan hubungan dengan konsumen (consumer lingkages). Aktivitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tapi sangat tergantung satu dengan yang lainnya (Porter,2001).
Analisis value chain membantu manajer untuk memahami posisi perusahaan pada rantai nilai produk untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Value chain mengidentifikasikan dan menghubungkan berbagai aktivitas stratejik diperusahaan (Hansen, Mowen,2000). Dan sifat value chain itu sendiri tergantung pada sifat industri dan berbeda-beda untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa, dan organisasi yang tidak berorientasi pada laba.
Contohnya pada strategi low cost, dengan menekankan pada harga jual yang rendah hal ini akan menjadi insentif bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Strategi ini banyak dilakukan dengan baik antara lain: Ramayana di indonesia yang bergerak di bidang retail, dan Air asia dari Malaysia yang begerak dalam bidang penerbangan.
Sedangkan perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem teknologi informasi. Pada tahap awal penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan strategis sistem teknologi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahap berikutnya dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem teknologi informasi dengan melibatkan anilisis value chain seperti yang disebutkan diatas. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT).
6.Reengineering proses bisnis adalah pemikiran ulang suatu proses bisnis organisasi yang akan mengarahkan organisasi untuk mencapai peningkatan kinerja bisnis secara dramatis. Pada awal tahun 1990-an dunia bisnis semakin tertarik pada reengineering, sehingga beberapa perusahaan berbagai pengalaman mengenai siklus awal penerapan reengineering.
Praktik-praktik reengineering sebagian besar ditandai dengan aplikasi proses-proses operasional dan pengukuran operasional waktu, biaya, dan kualitas. Selanjutnya pengembangan proses strategik reengineering terus-menerus dilakukan. Salah satu harapan yang ingin diperoleh dari pemikiran baru tersebut adalah meninggalkan konsep mikro menuju masalah yang lebih bersifat makro yang membantu menghasilkan nilai-nilai usaha reengineering yang jauh lebih besar.
Praktik-praktik reengineering sebagian besar ditandai dengan aplikasi proses-proses operasional dan pengukuran operasional waktu, biaya, dan kualitas. Selanjutnya pengembangan proses strategik reengineering terus-menerus dilakukan. Salah satu harapan yang ingin diperoleh dari pemikiran baru tersebut adalah meninggalkan konsep mikro menuju masalah yang lebih bersifat makro yang membantu menghasilkan nilai-nilai usaha reengineering yang jauh lebih besar.
7.Menciptakan Virtual Company
Membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan diantaranya :
- Email, hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
- Sistem yang otomatis dan mudah digunakan, menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
- Digital company, Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
- Monitoring, mempermudah memonitor apikasi situs web
8.Membangun Knowledge Creating Company.
Mungkin belum banyak diantara kita yang mendengar tentang Knowledge Management, yang merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi.
Mungkin belum banyak diantara kita yang mendengar tentang Knowledge Management, yang merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, hingga mereka bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi.
Adapun poin-poin penting yang diperlukan, yaitu :
1. Important knowledge in Company (pengetahuan penting di dalam suatu perusahaan) :
-Cara menghadapi persaingan global.
-Cara menjaga kepuasan pelanggan.
-Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
-Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
-Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.
-Mengutamakan pengetahuan
-Cara memperbaiki komunikasi
-Cara menjalankan proses bisnis dengan berbagai kebijakan
-Visi dan misi, serta kebijakan – kebijakan yang dijalankan
-Identifikasi apa yang terjadi pada unit – unit lokal yang tersebar di seluruh dunia, dengan kepedulian yang besar.
2. Cross cultural interfaces & Knowledge domain (silang budaya dan pengetahuan penduduk setempat) :
-Peran dari tim khusus yang disebut sebagai facilitator untuk transfer nilai dan cara – cara yang lebih baik di sepanjang perusahaan di seluruh dunia yang melibatkan kebiasan-kebiasaan (budaya perusahaan yang berbeda-beda).
-Facilitator sebagai agen multicultural menciptakan persamaan keunggulan di sepanjang perusahaan.
-Facilitator sebagai bentuk knowledge management dengan cara menyamakan pengetahuan orang-orang dalam perusahaan.
-Peran dari tim khusus yang disebut sebagai facilitator untuk transfer nilai dan cara – cara yang lebih baik di sepanjang perusahaan di seluruh dunia yang melibatkan kebiasan-kebiasaan (budaya perusahaan yang berbeda-beda).
-Facilitator sebagai agen multicultural menciptakan persamaan keunggulan di sepanjang perusahaan.
-Facilitator sebagai bentuk knowledge management dengan cara menyamakan pengetahuan orang-orang dalam perusahaan.
Pustaka:
sim_2.pdf
Dinda_Estika_Asmarani.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/membangun-knowledge-creating-company/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/membangun-knowledge-creating-company/
http://syadiashare.com/pengertian-perusahaan.html
http://hiskiafandinata.blogspot.com/2010/09/implementasi-teknologi-informasi-untuk.html
http://bagoldb3.wordpress.com/2009/10/19/membangun-customer-focused-bisnis/
http://resaprakoso.blog.binusian.org/category/novo-nordisk-knowledge-management/
http://resaprakoso.blog.binusian.org/category/novo-nordisk-knowledge-management/